Rabu, 23 Desember 2009

Keterampilan Berbahasa Terpadu dengan Fokus Menyimak dan Berbicara serta Membaca dan Menulis

Menyimak dan Berbicara
Menyimak dan berbicara merupakan kegiatan komunikasi dua arah yang langsung, serta komunikasi tatap muka atau face to face communication ( Brooks, via Tarigan,2008:3 ).Antara berbicara dan menyimak terdapat hubungan yang erat, yaitu sebagai berikut.
a.Ujaran ( speech ) biasanya dipelajari melalui menyimak dan meniru ( imitasi )
b.Kata – kata yang dipakai serta dipelajari oleh sang anak biasanya ditentukan oleh perangsang ( simultan ) yang ditemuinya ( misalnya kehidupan desa atau kota ) dan kata – kata yang paling banyak memberi bantuan atau pelayanan dalam penyampaian gagasannya.
c.Ujaran sang anak mencerminkan pemakaian bahasa di rumah dan di dalam masyarakat tempat tinggalnya, misalnya terlihat nyata dalam ucapan, intonasi, kosakata, penggunaan kata – kata, dan pola kalimat.
d.Anak yang lebih kecil dapat memahami kalimat – kalimat yang jauh lebih panjang dan rumit daripada kalimat – kalimat yang diucapkannya.
e.Meningkatkan keterampilan menyimak berarti membantu peningkatan kualitas berbicara seseorang.
f.Bunyi suara merupakan faktor penting dalam peningkatan cara pemakaian kata – kata sang anak.
g.Berbicara dengan bantuan alat – alat peraga (visual aids ) akan menghasilkan penangkapan informasi yang lebih baik dari pihak penyimak.


Membaca dan Menulis
Menulis adalah kegiatan berbahasa yang bersifat produktif, sedangkan membaca merupakan kegiatan berbahasa yang bersifat reseptif. Seseorang menulis guna menyampaikan gagasan, perasaan, atau informasi yang disajikan dalam bentuk tulisan tersebut.Dalam menulis, seseorang harus melalui tahap – tahap perencanaan, penulisan, dan revisi. Dalam melakukan perencanaan, penulis sering kali melakukan aktivitas membaca yang ekstensif dan intensif guna menelusuri informasi, konsep – konsep, atau gagasan – gagasan yang akan dijadikan bagian dari bahan tulisannya. Kemudian dalam proses penulisan, si penulis sering melakukan revisi – revisi dengan cara membaca, lalu menulis kembali secara berulang – ulang. Jadi, tampak jelas bahwa kemampuan membaca penting sekali bagi proses menulis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar